Senin, 28 Maret 2011

Kumpulan Foto-foto Arsip Sejarah Miris di Dunia

Peristiwa 11 September 2001, serangan 2 pesawat terhadap menara kembar WTC, mengguncang dunia karena menewaskan hingga 2974 orang:
Penyiksaan terhadap tahanan di Penjara Abu Grhaib-Irak oleh tentara Amerika dan sekutunya. Penyiksaan meliputi siksaan fisik,siksaan mental psikologis, pelecehan seksual, pemerkosaan dan sodomi terhadap tahanan.:
Foto seorang bocah pengungsi Afganistan, saat tengah berlindung dari badai pasir.:
lebih dari 40 Ton bahan kimia berbahaya, Methil-Isocyanate yang terbebas dari sebuah pabrik pembuatan Pestisida milik Amerika Union-Carbide, di Bhipal-India pada tahun 1984, membunuh hingga 20.000 orang.:
Ketika Igbos Nigeria timur menyatakan diri independen pada 1967, Nigeria memblokade negara mereka pemula-Biafra. Dalam tiga tahun perang, lebih dari satu juta orang meninggal, terutama karena kelaparan. Dalam kelaparan, anak-anak yang kekurangan protein sering mendapat penyakit kwashiorkor, yang menyebabkan otot-otot mereka seperti limbah dan perut mereka terlihat menonjol:
Pada tanggal 22 Juli 1975, Stanley J. Forman bekerja di ruang berita surat kabar Boston Herald Amerika ketika scanner polisi menujukka darurat: Fire on Marlborough Street! Forman bergegas ke tempat kejadian, di mana awak kebakaran memerangi kobaran api. Ada panggilan darurat untuk tim tangga ke bagian belakang gedung untuk membantu seorang wanita dan anak yang terlempar.
 pada tahun 1937, Nazi membangun kamp konsentrasi Buchenwald, dekat Weimar, Jerman. Ditempatkan di atas pintu gerbang masuk perkemahan utama, adalah slogan Jedem das Seine Nazi yang digunakan Buchenwald sampai pembebasan Campa pada tahun 1945. Dari 1945 hingga 1950, Uni Soviet menggunakan kampnya yang sekaligus sebagai sebuah kamp NKVD khusus bagi Jerman Nazi dan lainnya. Pada tanggal 6 Januari 1950, Soviet menyerahkan Buchenwald ke Jerman Timur Departemen Dalam Negeri.:
Ini adalah gambar, dari sebuah Video yang diambil oleh wartawan asal Prancis. Gambar ini menunjukkan seorang anak berusia 12 tahun, bernama Muhammad al Durrah yang tengah berusaha berlindung dari serangan tembakan tentara Israel di sebuah jalanan di Gaza. Meski sang ayah sudah melindunginya, tapi al Durrah tetap tewas tertembak.:
World Press Photo of the Year: 1976 FranDemulder, Perancis, Gamma. Beirut, Lebanon, Januari 1976. Pengungsi Palestina di distrik La Karantina. Dia adalah wanita pertama yang memenangkan World Press Photo, dan memenangkannya pada ulang tahun ke-20 . Demulder menyatakan pada waktu itu ia membenci perang, tapi merasa terdorong untuk mendokumentasikan bagaimana yang tidak bersalah selalu menderita, sementara yang kuat semakin kaya dan kaya.
Indonesia adalah tempat bagi Hutan Tropis terbesar di Dunia. Tapi, hutan tropis Indonesia semakin lama semakin gundul. Baik yang dibabat secara legal, maupun illegal. Hutan tropis Indonesia sebagian besar digunduli, lalu ditanami pohon penghasil bahan baku kertas dan minyak kelapa sawit. Kegiatan ini dinamai Deforestasion.

Karena Deforestation ini, Indonesia menjadi negara terbesar ketiga di Dunia, penghasil gas rumah kaca setelah Amerika dan China.
:


Tangan hitam itu, adalah tangan seorang anak yang kelaparan di Uganda. Foto ini diambil pada bulan April 1980 oleh Mike Wells. Bahkan foto ini mendapat penghargaan, dan Mike mendapat hadiah.:
 
 
Eksekusi Gerilyawan Vietkong (1968)
Saat Jenderal Nguyen Ngoc Loan, kepala kepolisian Vietnam Selatan mulai menarik pelatuk pistol kearah seorang komandan gerilyawan vietkong, fotografer Associated Press Eddie Adams mulai menekan tombol shutter kameranya. Eddie Adams memperoleh penghargaan jurnalisme tertinggi, Pulitzer, lewat foto yang diambilnya ini. Namun lebih dari itu, foto ini mengubah opini masyarakat Amerika terhadap Perang Vietnam, memicu gerakan anti perang dan menginspirasi lahirnya generasi bunga di Amerika waktu itu. Bagi sang jenderal, foto ini membuatnya menjadi ikon kekejaman dan ejekan serta penolakan selalu menyertainya kemanapun dia pergi sampai akhir hayatnya.

Jenderal Soedirman Dalam Tandu (1948)
Foto diatas didapatkan tahun 2001, dan sulit untuk mengingat sumber aslinya. Pak Dirman adalah Jenderal pertama dan termuda yang dimiliki Indonesia, salah satu teladan dan tokoh terbesar yang dilahirkan bangsa. Tokoh yang dikenal sangat teguh berpegang pada prinsip ini juga sangat tangguh. 
 
Dalam keadaan sangat lemah karena paru-parunya tinggal sebelah, dia memimpin gerilya selama 7 bulan menghadapi agresi militer ke-2, berpindah dari hutan ke hutan dengan ditandu dan tanpa pengobatan sama sekali. Hanya semangat pasukan dan kepasrahan dirinyalah yang menjaganya tetap tegar. Semangat dan keteguhan Pak Dirman terus menjadi penggerak perjuangan kala itu. Dan foto ini seharusnya terus menjadi pengingat “dunia Indonesia” akan begitu banyak nilai baik, prinsip dan keteguhan yang mulai luntur dimana-mana.

Wanting A Meal (1993)
Kevin Carter berangkat ke Sudan dengan niatan untuk mengambil foto pemberontakan yang terjadi. Namun sesampainya disana, justru korban kelaparan-lah yang menarik minatnya. Dijalan dia mendapati seorang bocah perempuan kelaparan merangkak lemah susah payah menuju pusat pembagian makan, berhenti ditengah jalan dan mengumpulkan tenaga. Ditengah kejadian itu, seekor burung bangkai datang dan menunggu bocah tersebut. Carter-pun mengabadikan kejadian tersebut. Foto ini pertama dimuat dikoran New York Times, dan reaksi keras bermunculan mengkritik Carter yang tidak menolong gadis kecil ini. 

Carter beralasan dia sudah mengusir burung bangkai tersebut sesudah mengambil foto, namun tidak menolong si bocah karena konvensi fotografer yang tidak boleh ikut campur dalam konflik (?). kontroversi terus menghujani Carter, meskipun hadiah Pulitzer dia terima atas karyanya ini. Tahun 1994, Carter ditemukan bunuh diri dengan sengaja mengalirkan gas CO dari knalpot mobil kedalam ruangannya. Dia meninggalkan catatan yang isinya berupa penyesalan dan kesedihan karena tidak menolong si bocah, frustasi akibat terjerat hutang dan kesedihan karena sahabat karibnya tertembak. Foto ini selalu mengingatkan akan tragedi kemanusiaan di Afrika dan tragedi dalam dunia fotografi itu sendiri, keduanya memang tidak bisa dipisahkan.

Pendaratan Normandia (1944)
Robert Capa memiliki pakem yang sangat terkenal, “Jika hasil fotomu tidak bagus, berarti kamu kurang dekat.” Sebelum era Capa, jurnalisme foto masih belum begitu dihargai. Robert Capa seperti menjadi penanda pentingnya jurnalisme fotografi yang kemudian menjadi sangat berpengaruh dibanyak peristiwa besar dunia. Karya Capa paling dikenal adalah serangkaian foto pendaratan Normandia dimana dia ikut dalam rombongan airborne yang mendarat di pantai Omaha -Perancis selama perang dunia 2. 

Terjebak dalam hujan peluru dan granat antara Sekutu - Jerman, dan selama beberapa jam awal berhasil mengambil 106 foto dari kamera Comtax berlensa pendek 50mm dan 6 roll film untuk mengabadikan invansi yang menjadi awal tumbangnya Adolf Hitler ini. Kesalahan yang dilakukan staf pencucian film membuat semua fotonya terlihat kabur, namun pakem Capa kemudian diikuti seluruh jurnalis foto sampai detik ini: mengabadikan peristiwa dari jarak sedekat mungkin.
Karya Capa lainnya bisa anda lihat disini.

Lynching (1930)
10.000 masa kulit putih nekad mengamuk dan menggelandang dua pemuda kulit hitam dari penjara, serta menghukum mereka dengan hukuman gantung tanpa keputusan hakim. Kedua pemuda ini dituduh memperkosa seorang gadis kulit putih, peristiwa terjadi di Marion-Indiana, dimana pengadilan massal sering sekali terjadi jika pelaku yang menjadi tertuduh adalah warga kulit hitam. 

Foto pengadilan masal seperti ini dulu sering dibuat menjadi postcard untuk menunjukkan supremasi kulit putih. Wajah mayat yang digantung berbanding kontras dengan kepuasan yang diperlihatkan warga, sebuah monumen kekejaman dan sikap barbarian…(ada yang punya
foto pembakaran pencopet di jakarta nggak?)

Earthrise (1968)
Foto ini adalah foto planet bumi yang diambil pertama kali dari luar angkasa. Banyak orang menyebutnya sebagai foto lingkungan hidup paling berpengaruh yang pernah diambil. Diambil pada malam natal tahun 1968, oleh kru Apollo 8, William Anders. Foto ini mengingatkan banyak orang akan ringkihnya eksistensi manusia dan kecilnya planet dibandingkan alam raya.

Tragedi Tiananmen 1989
Demonstrasi sekitar 3000 mahasiswa di Beijing berubah menjadi demosntrasi masal jutaan rakyat Cina, meminta reformasi pemerintahan yang tidak adil. Selama 7 minggu, rakyat dan tentara berhadap-hadapan dan saling mengejek. Saat partai komunis mulai mengerahkan tank untuk membubarkan masa, seorang mahasiswa nekad menghadang laju sebarisan tank, berdiri tegap didepannya sambil memegang tas. 

Seorang pahlawan lahir. Pahlawan kedua lahir, saat pengemudi tank menolak perintah komandannya untuk melindas mahasiswa tersebut dan memilih berjalan memutarinya. Kejadian ini memang tidak berakhir indah karena pembantaian akhirnya terjadi di lapangan Tiananmen. Namun sejak itu masyarakat Cina mulai sadar, selalu ada harapan akan kesatuan antara tentara dan rakyatnya.

Foto Manusia Dengan Sinar Rontgen Pertama (1896)
Saat bereksperiman dengan tabung sinar katoda yang ditambahi barium platinosianida, Rontgen terkejut ketika mendapati bahwa hasil foto ternyata menghasilkan efek pendaran yang berbeda. Menyadari kekuatan sinar yag dihasilkan tabung itu, Rontgen memotret tangan istrinya (perhatikan cincin kimpoi yang melingkar) dan membuat foto sinar X yang pertama. Sebelum itu, dokter tak pernah bisa melihat bagian dalam tubuh manusia kecuali membedahnya. Rontgen sendiri memperoleh hadiah Nobel fisika tahun 1901.

Loch Ness (1934)
Legenda monster Lochness di Skotlandia sebenarnya sudah berhembus sejak abad ke 1, namun tidak sebelum foto diatas dicetak dan tersebar, cerita palsu ini menjalar keseluruh penjuru dunia. Foto ini bertanggungjawab atas puluhan tahun spekulasi, milyaran dolar uang dari kantong wisatawan yang datang dari seluruh dunia serta eksplorasi bawah air yang mahal dan menghabiskan tenaga. 

Semua gara-gara foto palsu ini. Christian Spurling, Marmaduke dan Ian Wetherell merakit monster palsu dari mainan kapal selam dan kayu dan mengambangkannya diatas danau, kemudian menjepretnya dengan kamera. Pengakuan mereka 60 tahun kemudian (1994) mengakhiri spekulasi tentang kebenaran cerita monster Loch Ness. Foto ini mungkin sekali adalah foto rekayasa pertama kali didunia, selain itu menandaskan kembali pernyatan “kamera tidak pernah berbohong… manusialah yang berbohong…”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar